Kamis, 15 April 2010

Tiga Band Legendaris 'Manggung' di Guitar Hero

Trisno Heriyanto - detikinet

World Tour (ist.)
Jakarta - Artis musik legendaris Eagles, Nirvana dan Smashing Pumpkins, segera menyambangi game Guitar Hero World Tour. Tiga track lagu mereka dapat didownload secara eksklusif untuk dimainkan di game musik tersebut.

Perusahaan pengembang game Activision Inc. mengumumkan beberapa track lagu yang dapat diunduh mulai Desember ini. Paket ini tersedia untuk konsol PlayStation 3, Xbox 360 dan Wii.

Setiap paket terdiri dari tiga track yang dijual dengan harga US$ 5.5, sedangkan jika membeli satu track saja akan dikenakan biaya US$ 2.

Band Profile

Makki

Bassis
Makki Omar Parikesit
TTL: Jakarta, 23 Oktober 1971
E-mail: makki@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 1996 (founder)
Sebelumnya: Harris Ioni,
Joint Session, Lovina,
Studio Sessions
Alat musik: Bass, Drum, Guitar, Keys
Tinggi/berat badan: 173cm/80kg
Musikus favorit: Everyone @ Ungu,
Al Di Meola, Pastorius, Coltrane,
Django Reindhart
Warna favorit: Hitam
Lulusan: Indiana University, AS
Status: sudah menikah

Enda

Gitaris
Franco Medjaya Kusuma
TTL: Kudus, 4 Maret 1978
E-mail: enda@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: ngamen di band lain
Alat musik: Guitar dll
Tinggi/berat badan: 178cm/62kg
Musikus favorit: Joe Satriani,
Doel Sumbang
Warna favorit: Biru, Kuning
Lulusan: Univ. Sam Ratulangi
Istri: Eka Nilestari
Anak: Azara Leona Lucida

Onci

Gitaris
Arlonsy Miraldi
TTL: Palu, 2 Oktober 1981
E-mail: onci@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2003
Sebelumnya: Funky Kopral
Alat musik: Guitar
Warna favorit: Hitam

Rowman

Drummer
M. Nur Rohman
TTL: Jakarta, 9 Januari 1974
E-mail: rowman@unguband.com
Gabung dgn Ungu: 2001
Sebelumnya: band Garux
Alat musik: Drum
Musikus favorit: Metallica
Warna favorit: Oranye
Status: sudah menikah

Ungu Band Photos


more in Photo Gallery

Seputar Ungu Band

  • Dibentuk pada: September 1996
  • Aliran musik: pop progresif
  • Karya musik: 4 album musik, 3 album mini (religi), 1 album kompilasi [selengkapnya...]
  • Label: Trinity Optima Production
  • Mantan personil: Ekky (gitaris), Ariyo (vokalis), Pasha Van derr Krabb (drummer)
  • Awalnya, semua personil berasal dari band yang berbeda
  • Makki merupakan satu-satunya personil awal yang masih aktif sampai sekarang
  • Alasan nama Ungu: simpel tapi berkesan megah, gabungan dari beberapa warna
  • Cliquers adalah sebutan untuk para fans Ungu
  • Buku biografi Ungu Band berjudul "Ungu Book Magazine" (10 Mei 2007)

Rabu, 14 April 2010

Krisdayanti

Langsung ke: navigasi, cari
Krisdayanti
Krisdayanti 2004 1.jpg
Penampilan Krisdayanti di Suntec, Singapura, tanggal 26 Juni 2004.
Latar belakang
Nama lahir Krisdayanti
Lahir 24 Maret 1975 (umur 35)
Flag of Indonesia.svg Malang, Jawa Timur, Indonesia
Nama lain KD, Yanti, Kris
Genre Pop
Pekerjaan Penyanyi, pemeran, model
Tahun aktif 1992 - sekarang
Perusahaan rekaman Warner Music Indonesia (2000 - sekarang)
Pasangan Anang Hermansyah (1996 - 2009)
Anak Titania Aurelie Hermansyah
Azriel Akbar Hermansyah
Orang tua Trenggono
Rachma Widianingsih
Situs resmi http://www.mykdline.com/
Anggota
3 Diva

Krisdayanti, atau sering disingkat KD, Yanti atau Kris (lahir di Batu, Jawa Timur, 24 Maret 1975; umur 35 tahun) adalah seorang artis dan penyanyi Indonesia. Krisdayanti adalah adik kandung dari penyanyi Yuni Shara.[1][2][3] Ia merupakan anak dari pasangan Trenggono dan Rachma Widadiningsih. Pada usia 9 tahun, ia mengisi lagu pengiring dalam film Megaloman. Tiga tahun kemudian, ia membuat album pertamanya, Burung-Burung Malam, disusul dengan OST Catatan Si Emon. Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, Yanti berpartisipasi pada banyak kompetisi menyanyi dan pertunjukan model. Pada tahun 1991, ia menjadi finalis pada GADIS Sampul, kontes sampul wanita. Pada saat itu juga, ia bertemu James Sundah dan merekam dua lagu untuknya. Dengan itu, Yanti mulai menerima banyak undangan untuk menyanyi dan menjadi model.

Yanti bertemu dengan Younky Soewarno dan Chris Pattikawa. Lewat arahan mereka pula, Krisdayanti mengikuti acara Asia Bagus dan menjuarai grand final festival Asia Bagus di Jepang pada tahun 1992[3][4][5]. Berbekal kemenanganya di Asia Bagus, Krisdayanti merekam album di Singapura dengan label Pony Canyon dan selanjutnya mengeluarkan singel yang hanya beredar di Singapura dan Jepang.[4] Pada tahun 1997, Krisdayanti terpilih sebagai "The Best of Asia Bagus" (Yang terbaik dari Asia Bagus). Ia juga memenangkan beberapa penghargaan seperti "Album Indonesia Terbaik" di Malaysia pada tahun 1999, penghargaan musik video MTV juga menganugerahi Krisdayanti dengan penghargaan "Most Wanted Female Artist" dan "Most Wanted Indonesian Video". Sepanjang tahun 2004, ia mengadakan delapan kali konser di berbagai tempat, termasuk di kancah internasional.[2] Lagu-lagunya yang selalu jadi hits dan seringnya mengadakan konser menjadikannya sebagai aktris termahal, bahkan, majalah Swa menulis penghasilannya dalam setahun lebih besar dari gaji presiden Indonesia.[2] Krisdayanti masuk kedalam salah satu dari 6 wanita paling berkilau di televisi tahun 1996 versi tabloid Bintang Indonesia, dan juga merupakan salah satu dari 99 wanita paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Ia menduduki peringkat 31 pada daftar tersebut. Bahkan, ia disejajarkan dengan Marilyn Monroe dan Madonna sebagai lokal brand ambasador Sunsilk - "Semangat Perubahan Besar" pada awal tahun 2008.[6] Yanti juga merupakan bintang film termahal di Indonesia.[7]

Ia menikah dengan Anang Hermansyah, musisi dari Jember, Jawa Timur. Rumah tangga mereka dikaruniai satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Rumah tangga mereka sering diserang gosip tentang perselingkuhan, seperti gosip perselingkuhan dengan Dicky Wahyudi, gitaris Tohpati, dan Ari Sigit (cucu mantan Presiden Soeharto).[2][8][9] Semua gosip ini dibantah oleh Krisdayanti dan menyatakan hubungannya dengan suaminya baik-baik saja. Perkawinan ini berakhir pada pertengahan Agustus 2009 atas permintaan dari pihak Krisdayanti.[10]

Kehidupan dan karier

Masa kecil dan awal karier

Krisdayanti lahir pada tanggal 24 Maret 1975 di Batu, Jawa Timur dari pasangan Trenggono (ayah) dan Rachma Widadiningsih (ibu). Yanti memiliki seorang kakak perempuan, Yuni Shara, yang juga seorang penyanyi, dan seorang adik perempuan, Kartika Sari (berlainan bapak).

Sejak kecil, Yanti sudah memiliki impian untuk menjadi penyanyi dan gemar beraksi di depan kamera.[11][12] Saat berusia 9 tahun, Krisdayanti mengisi lagu pengiring pada film Megaloman. Dan tiga tahun kemudian, ia membuat album pertamanya yang berjudul Burung-Burung Malam. Album itu merupakan lagu pengiring dari film Catatan Si Emon.

Tak hanya menyanyi, Yanti juga memasuki dunia sinetron, seperti bermain pada salah satu episode serial Jendela Rumah Kita pada episode "Gadis Manis dalam Gerimis" yang ditayangkan oleh TVRI pada tahun 1980-an-1990-an.

Pada saat mulai memasuki Sekolah Menengah Atas, ia ikut dalam berbagai kompetisi menyanyi dan pertunjukan model. Pada tahun 1991, ia menjadi finalis GADIS Sampul. Ia juga bertemu dengan James Sundakh dan merekam dua lagu untuknya sehingga ia menerima banyak tawaran menyanyi dan menjadi model.

Awal kepopuleran

Pada tahun 1992, Krisdayanti mengikuti ajang Asia Bagus. Pada acara tersebut, Yanti sempat merasa minder dan rendah diri karena penampilannya yang hanya menggunakan baju dan celana jeans, sementara kontestan lainnya mengenakan gaun berkilauan.[11] Ia juga merasa malu karena merasa posturnya kurang tinggi, wajahnya kurang cantik, dan kekurangan lainnya, dan bahkan ia juga merasa ia tidak akan berhasil pada bidang tersebut.[11] Namanya mulai melejit ketika pertama kali menjuarai grand final dalam festival Asia Bagus[5]. Setelah menjuarai acara Asia Bagus, ia merekam album di Singapura dengan label Pony Canyon. Ia juga merilis singel yang hanya beredar di Singapura dan Jepang. Krisdayanti juga menemukan bakatnya dalam bidang bidang tarik suara dan kemudian beralih dari model menjadi penyanyi.[11]

Pernikahan dengan Anang

Yanti menikah dengan Anang Hermansyah, seorang musisi asal Jember, Jawa Timur tanggal 22 Agustus 1996. Saat itu Krisdayanti baru berusia 21 tahun. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai dua anak, Titania Aurelie Nurhermansyah dan Azriel Akbar Hermansyah. Selama menjalani biduk pernikahan dengan Anang, Yanti kerap diterpa gosip miring perselingkuhan, seperti perselingkuhan dengan Dicky Wahyudi, gitaris Tohpati, dan Ari Sigit. Krisdayanti membantah semua gosip-gosip itu.

Duet KD dan Anang diawali dengan kisah cinta yang sangat romantis. Album duet perdana mereka, berjudul Cinta (1996), dibuat Anang sebagai kado untuk undangan yang datang ke pernikahan mereka. Setelah sepuluh tahun menikah dan berduet dalam lima album, indahnya perjalanan cinta mereka akhirnya dijadikan album berjudul Sepuluh Tahun Pertama. Album yang berisi 14 lagu itu, 11 lagunya diambil dari lima album duet mereka yang sudah beredar dan tiga lagu adalah lagu baru.[13]

Karier 1997-sekarang

Karier menyanyi

Pada tahun 1997, Krisdayanti terpilih sebagai "The Best of Asia Bagus" (Yang terbaik dari Asia Bagus). Ia juga memenangkan beberapa penghargaan seperti "Album Indonesia Terbaik" di Malaysia pada tahun 1999. Dan pada tahun yang sama, penghargaan musik video MTV menganugerahi Krisdayanti dengan penghargaan "Most Wanted Female Artist" dan "Most Wanted Indonesian Video".

Sejak album Menghitung Hari masuk ke Malaysia tahun 1998, Kris tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.[14]

Bukan hanya KD sendiri, albumnya pun mendapat apresiasi tinggi dengan menyabet Quadruple Platinum untuk album Cinta (duet dengan Anang, 1998) dan juga Double Platinum untuk album Kasih, yang masih berduet dengan Anang. Setahun kemudian, KD lagi-lagi mendapatkan penghargaan Double Platinum Award, kali ini lewat album solo KD sendiri yang bertajuk Sayang.

Di tahun 2001, Krisdayanti menggelar konser tunggal perdananya bertajuk Konser KD di Plenary Hall, Jakarta Convention Center. Konser yang digelar pada tanggal 20 September 2001 ini bersamaan dengan konser Vanessa Mae, violis yang kini menetap di London. Musisi keturunan Asia tersebut berpentas di sebuah hotel berbintang di Jakarta. Meski demikian, konser tunggal Krisdayanti tersebut dapat dikatakan cukup sukses. Pagelaran tersebut didukung oleh Erwin Gutawa sebagai pengarah dan penta musik, yang sebelumnya pernah sukses menggarap konser Chrisye dan konser tiga super grup band (GIGI, Dewa, dan Slank). Sedangkan sutradara Jay Subyakto bertindak sebagai penata seni.[15][16]

Tahun 2004 dapat dikatakan sebagai tahun kesuksesan Krisdayanti sebagai penyanyi. Di tahun ini, Yanti merilis album Cahaya yang musiknya diramu dengan sentuhan musik country.[17] Saat sibuk mempromosikan album Cahaya di dalam negeri, Kris mendapat kesempatan menggelar konser di Singapura. Konser bertajuk Cahaya KD yang disponsori Janner Siahaan dengan CLAY Production merupakan lawatan pertama Krisdayanti di Negeri Singa. Dalam konser yang diselenggarakan di Suntec International Exhibition Convention Center, Singapura, Sabtu 27 Juni 2007 tersebut, KD kembali menggandeng Erwin Gutawa. Konser yang dihadiri sekitar 2.500 orang ini sempat terhenti 30 menit karena alasan teknis. Meski demikian, secara umum konser yang menghadirkan 24 lagu ini berjalan sukses.[18] Selain Singapura, KD pun mendapat kesempatan untuk menggelar konser di Tokyo Jepang. Dan Erwin Gutawa masih menjadi pengiringnya.[19]

Albumnya yang berjudul Cahaya mendapat double platinum atas prestasi penjualannya. Selain penghargaan atas penjualan albumnya, Krisdayanti yang dinilai sebagai artis papan atas dengan segudang prestasi, diabadikan sebagai nama ruangan oleh Planet Hollywood Cafe & Restaurant Jakarta. Ruangan yang sebelumnya adalah ruang VIP diubah menjadi ruangan khusus untuk memajang segala memorabilia perjalanan hidup Krisdayanti. Peresmian nama VIP room menjadi Krisdayanti Room dilakukan bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-10 Planet Hollywood Jakarta. Nama ruangan itu akan berubah tiap tahun tergantung artis terpilih dari Planet Hollywood. Dengan demikian, peluang KD untuk mempertahankan 'ruangannya' masih ada.[20] Untuk ketiga kalinya, KD mendapat meraih AMI Awards 2004 melalui album Cahaya garapan Erwin Gutawa untuk kategori Album Pop Terbaik. Sebelumnya, dalam ajang yang sama, KD juga pernah meraih penghargaan kategori serupa untuk album solonya Mencintaimu dan album duetnya bersama Anang, Makin Aku Cinta.[21] Sayang di tahun 2004, KD tak mendapat satu pun penghargaan dari SCTV Awards yang telah tiga tahun sebelumnya rutin dikantongi.[22] Sepanjang tahun 2004, ia mengadakan delapan kali konser di berbagai tempat.

KD kembali menggelar konser tunggal di tahun 2005. Konser yang berjudul Konser KD 1530 itu terbilang istimewa, karena digelar bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-30 tahun, pada 24 Maret 2005. Tak hanya itu, konser yang dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC) itu juga menandai rentang kariernya yang memasuki tahun ke-15. Seperti konser tunggal pertamanya, konsernya ini juga menggandeng Erwin Gutawa, sebagai direktur musik dan Jay Subiyakto di bagian penata artistik. Konser tersebut berlangsung sesukses konser empat tahun sebelumnya, seluruh tiket terjual habis, dan acara berlangsung lancar.[23][24][25] Sebenarnya di tahun 2005, KD juga dijadwalkan konser di Korea Selatan, namun sayang rencana tersebut tidak ada kabarnya.[26][23]

Kris meraih gelar "Artis Wanita Terbaik" pada Planet Muzik Award ke-8 di Malaysia tahun 2008. Krisdayanti berhasil mengalahkan Bunga Citra Lestari dan Siti Nurhaliza. Dengan kemenangan ini, Krisdayanti sudah tujuh tahun berturut-turut memperoleh gelar ini dalam ajang Planet Muzik Award.[14][27]

Bersama sang suami, Anang, KD merilis album duetnya terbaru pada 2009 dengan tajuk "Selusin" dengan Lagu utama Dilanda Cinta. Album ini dilunucrkan sebagai penanda 12 tahun perjalanan rumah tangga KD bersama Anang. Album duet kali ini diproduksi langsung label yang didirikan oleh Anang, im:port.

Krisdayanti juga menyumbangkan suaranya pada soundtrack film "Ketika Cinta Bertasbih" pada lagu Menanti Cinta.

3 Diva

Setelah sukses menggelar konser tunggal bertajuk "KD 1530" kembali Krisdayanti bersama penyanyi papan atas Indonesia, Titi DJ dan Ruth Sahanaya bersama Erwin Gutawa sebagai penata musik dan Jay Subiyakto menggelar konser bertajuk "3 DIVA" di 4 kota besar, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Denpasar.[28] Setelah sukses di Indonesia, 3 Diva melesat di Malaysia. Konser di Malaysia diadakan pada tanggal 25 Maret 2007, dan saat itu 3 Diva masih menggandeng Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto.[29] Setelah itu, hampir setiap 3 Diva manggung, Erwin dan Jay akan menyertai mereka. 3 Diva juga membuat album bersama, yang berjudul Semua Jadi Satu (2006). Album ini berisi lagu yang dibawakan 3 Diva saat konser.

Hubungan 3 Diva dan Erwin-Jay mulai retak di akhir tahun 2007. Pada saat itu, 3 Diva dikontrak oleh di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan untuk tampil pada malam pergantian tahun. Namun, pihak penyelenggara konser tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan Erwin dan Jay. Konser 3 Diva saat itu dibantu oleh Dian HP dan seorang sutradara.[30][31] Beberapa hari setelah konser berlangsung, Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto melancarkan protes karena 3 Diva tampil tanpa menyertakan mereka. Menurut Erwin, 3 Diva adalah proyek milik bersama karena didirikan oleh lima orang, yakni Titi DJ, Krisdayanti, Ruth Sahanaya, Erwin, dan Jay. Sejak awal, kelimanya sepakat untuk selalu berjalan bersama. Erwin berpendapat mereka tak berhak menggunakan konsep 3 Diva. Erwin juga memprotes penggunaan aransemen musik ciptaannya tanpa meminta izin terlebih dahulu.[32][33]

Setelah berhari-hari konfrontasi lewat media dan menggunakan berbagai macam mediasi, akhirnya 3 Diva dan Erwin-Jay berdamai. Isi dari kesepakatan itu antara lain:[34]

  • Ruth Sahanaya, KD, Titi DJ dapat terus menggunakan nama 3 Diva
  • 3 Diva tidak boleh memakai aransemen dan segala unsur musikal yang pernah dibuat Erwin Gutawa setiap show terhitung sejak Februari 2008
  • Manajemen KD Production yang menangani 3 Diva harus tetap menjaga agar 3 Diva tidak menggunakan nama Erwin
  • Tentang berita yang tersiar pemberian 2,25 milyar untuk Erwin segera diklarifikasi ke media, dimohon untuk membuat press release masalah ini telah selesai
  • Erwin Gutawa dan Jay Subiakto tidak akan bekerja sama dengan 3 Diva dalam bentuk apa pun demikian juga sebaliknya

Setelah tak lagi bersama Erwin-Jay, 3 Diva kemudian mengganti logonya menjadi DI3VA, dengan cara baca tetap sama, 3 Diva. Mereka juga mengeluarkan mini album berjudul DI3VA (2008) berisi 3 lagu, yaitu "A Lotta Love" (diciptakan oleh Titi Dwijayanti), "Adilkah Ini Untukku" (diciptakan oleh Icha Jikustik), dan "Mencinta" (Titi DJ dan Anang).[35][36]

Karier Akting

Selain bermain dalam beberapa sinetron, antara lain, Cemplon, Saat Memberi Saat Menerima, Abad 21, Istri Pilihan, Doaku Harapanku I, Doaku Harapanku II, Terpesona, Mencintaimu, Doa dan Anugerah I, Doa dan Anugerah II, dan Mukjizat Allah, KD memulai debut layar lebarnya di tahun 2006 dalam film Jatuh Cinta Lagi. Dalam film garapan KD Production dan MPV Pictures tersebut, KD berperan sebagai Lila, dipasangkan dengan Gary Iskak.[37]

Suami Kris, Anang, menentang Yanti untuk bermain sinetron karena menurutnya dunia sinetron sangat menyita waktu KD yang mengganggu kewajiban KD sebagai ibu rumah tangga.[38] Mertua Krisdayanti juga menentangnya bermain sinetron.[39] Oleh sebab itu, Krisdayanti beristirahat dari dunia peran.

Keartisan dan citra

Krisdayanti

Krisdayanti merupakan salah satu selebritis yang sering berubah penampilan dan pernah menjadi trendsetter.[2] Ia membawakan gaya wanita dewasa yang hangat dengan rambut panjang ikal, celana hipster, dan tato alis "nungging", yang pernah menjadi tren. KD sangat energik dan menjiwai lagu-lagu yang dinyanyikannya, dan beberapa artis lainnya juga meniru atau terpengaruh vokal dan gaya bernyanyinya.[40]

Yanti juga pernah tersandung masalah kecantikan. Ia dituduh memermak wajahnya. Namun, Kris membantah hal tersebut dan berani membayar 1 miliar pada siapapun yang dapat membuktikan bahwa dirinya memermak wajahnya. Kris juga dituduh melakukan operasi plastik hampir di seluruh bagian penting tubuhnya.[41]

Pada tahun 2009, Yanti akhirnya mengaku bahwa dirinya telah menjalani operasi plastik. KD bahkan mengaku ketagihan melakukannya.[42] Pengakuannya tersebut diungkapkan KD melalui buku biografinya berjudul My Life, My Secret yang diluncurkan tanggal 16 Juli 2009. Berbagai operasi plastik telah dijalaninya, di antaranya operasi wajah, operasi payudara dan sedot lemak.[43][44] KD melakukan operasi tersebut di berbagai tempat di Jakarta, Bangkok dan Singapura.[43] KD juga mengaku wajahnya disuntik botox dua kali setahun.[45] Selain operasi plastik, melalui bukunya, KD juga mengakui kalau dirinya pernah kecanduan narkoba tahun 1998-2000, serta nyaris ditalak oleh Anang akibat kedapatan sakau.[46] Dengan pengakuannya tersebut, KD menarik semua pernyataan yang pernah dilontarkannya beberapa tahun sebelumnya.

Aktivitas lainnya

Ia pernah muncul dalam program MTV ICON. Selain itu, ia juga muncul dalam iklan boneka Barbie, bintang iklan GE Finance untuk Master Card, mobil Mercedes Benz, Bukrim, majalah BCA, sebagai duta Jakarta dengan slogan "Enjoy Jakarta", serta menjadi duta Samsung Indonesia. Bersama suaminya, Anang, ia pernah tampil sebagai ikon keluarga sehat Indonesia. Yanti juga menjadi lokal brand ambasador Sunsilk - "Semangat Perubahan Besar" dan disejajarkan dengan Marilyn Monroe dan Madonna pada tahun 2008.[6]

Krisdayanti menjadi jaminan jika negara membutuhkan dana talangan.[47] Krisdayanti membeli Obligasi Negara Retail seharga 10 juta. Bersama musisi Dwiki Dharmawan, Krisdayanti ditunjuk sebagai wakil selebriti dalam acara Selebriti Membeli ORI di Departemen Keuangan, 29 Februari 2008. Diperkirakan pembelian KD tidak hanya sebesar 10 juta, tetapi dapat lebih dari itu. Ia merahasiakan jumlah selebihnya. Ia menganggap hal ini merupakan kesempatan baginya untuk membantu negara Indonesia. Menurutnya, daripada meminjam ke luar negeri, lebih baik meminjam ke warga negaranya yang mampu.

Dalam bidang politik, Krisdayanti diwacanakan sebagai calon bupati Malang oleh partai Golkar untuk pemilihan bupati Malang 2010.[48]

Gosip perselingkuhan dan perceraian

Pada April 2003, Krisdayanti digosipkan memiliki hubungan dengan gitaris Tohpati. Gosip ini muncul dari mantan supir pribadinya yang baru dipecat saat itu, Muhi Biantoro atau Toro.[49] Menurut Toro, hubungan mereka tidak sebatas hubungan kerja, dan dikabarkan sudah saling jatuh cinta. Ia memergoki Krisdayanti dan Tohpati berciuman. Toro bahkan menyebutkan bahwa KD memperalat kedua anaknya. Krisdayanti membantah gosip tersebut. Akibat dari gosip ini, Tohpati tidak lagi memperpanjang kontraknya di acara KD Show. Hal ini merupakan permintaan dari Anang Hermansyah sendiri.[50]

Kabar bahwa anak pertama Krisdayanti, Titania Aurelia Nurhermansyah, merupakan anak dari hasil hubungannya dengan Ari Sigit muncul pada Agustus 2005. Pernyataan itu dilontarkan oleh mantan istri Ari Sigit, Maya, di sebuah media. Ketika media mempertanyakan hal ini pada KD, ia hanya senyum dan diam saja.[51]

Pada Mei 2007, Krisdayanti ditemukan makan siang dengan seorang pengusaha di Jalan Orchard, Singapura. Kabar ini membuat Anang cemburu dan menyita telepon selulernya karena istrinya yang menerima telpon yang tidak wajar pada tengah malam, bahkan dini hari.[49]

Ia juga digosipkan berselingkuh dengan Dicky Wahyudi. Meskipun gosip miring menimpa Kris, ia membantahnya dan menyatakan bahwa hubungannya dengan suaminya baik-baik saja.

Ibu Krisdayanti, Rachma Widadiningsih, terkena penyakit stroke karena sebelum terkena stroke, ia banyak mengkonsumsi udang.[52] Rahma kemudian dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta.[53] Terdapat gosip bahwa ketidakharmonisan hubungan Krisdayanti dan Anang merupakan penyebab jatuh sakitnya Rachma.[49] Bahkan, Krisdayanti dan Anang Hermasyah dikabarkan cerai karena keduanya tidak pernah bersama-sama datang ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.[53] Namun, KD membantah gosip tersebut. Ia mengaku hubungannya dan Anang justru semakin dekat dan semakin menikmati kebersamaan menjelang ulang tahun perkawinan mereka.[49]

Pada pertengahan Agustus 2009, pernikahan Anang dan Krisdayanti kandas. Perceraian diminta dari pihak Krisdayanti.

ADA Band

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
ADA Band
ADABand2.jpg
Latar belakang
Lahir Flag of Indonesia.svg Yogyakarta, Indonesia
Genre Pop
Tahun aktif 1996 - sekarang
Perusahaan rekaman EMI Music Indonesia
Situs resmi www.ada-band.info
Anggota
Dika Satjadibrata (bass & backing vocal)
Marshall Suryarachman (gitar)
Donnie Sibarani (vokal).
Mantan Anggota
Ibrahim Imran (Baim)
Iso Eddy H
Rama Yaya Muktio
Khrisna Balagita (keyboard/piano)

ADA Band adalah sebuah grup musik asal Indonesia, beranggotakan Donnie Sibarani (vokalis), Marshal Suryarachman (gitaris) dan Dika Satjadibrata (bassis). Mereka melejit melalui lagu-lagu seperti Masih, Langit Tujuh Bidadari, dan Karena Wanita (Ingin Dimengerti). Kebanyakan lagu mereka mengandung unsur percintaan.

[sunting] Perjalanan karier

  • Ada Band terbentuk pada tahun 1996, dengan anggota Ibrahim Imran (Baim) pada gitar & vokal, Iso Eddy H (Iso) pada keyboard & backing vocal, Elif Ritonga (E'el) pada drum, dan Khrisna Balagita (Khrisna) pada keyboard/piano. Pada tahun 1997, ADA Band merilis album pertama dengan judul "Seharusnya". Lagu "Seharusnya" menjadi andalan dalam album perdana mereka.
  • Mereka merilis album kedua, setelah vakum selama 2,5 tahun, berjudul "PerADAban 2000" di bulan Juli 1999. Lagu di album ini antara lain lagu “Oughh...!!!”, “Bilakah?”, dan “Tinggalkanlah Cinta”. Setelah album kedua, Iso dan E'el hengkang dari ADA Band.
  • Rama Yaya Muktio kemudian bergabung sebagai drumer menggantikan E'el. Mereka merilis album ketiga di bulan Maret 2001 berjudul "Tiara". Lagu yang terdapat dalam album ini antara lain “Tiara”, “1000 Bayang”, “Salahkah?”, dan “Belenggu & Cinta”. Bulan Desember 2001, Baim menyusul Iso dan E'el hengkang dari ADA Band.
  • Setelah dua tahun vakum, awal tahun 2003, ADA Band kembali menggebrak dengan formasi Khrisna Balagita pada keyboard/piano, Dika Satjadibrata pada bass & backing vocal, Rama Yaya Muktio pada drum, Marshall Suryarachman pada gitar, Donnie Sibarani pada vokal. Dengan formasi ini, ADA Band merilis album "Metamorphosis", dengan lagu unggulan antara lain “Masih (Sahabatku Kekasihku)”, “Seberkas Kisah Lalu”, & “Manja”. ADA Band juga mendapat pengakuan atas kebangkitan mereka dengan muncul diberbagai ajang penghargaan musik, di antaranya dinominasikan dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2003 (dalam 4 kategori) sampai dengan Clear Top 10 Awards 2003 (dalam 3 kategori). Selain formasi baru, album ini juga berada di bawah label yang baru yaitu EMI Music Indonesia.
  • Untuk penutup tahun 2003, ADA Band mengumpulkan semua album ADA Band yang lama dalam sebuah album bertajuk The Best Of ADA Band – Discography. Album ini berisikan lagu-lagu yang membawa ADA Band menjadi terkenal seperti saat ini.12 (dua belas) lagu menghiasi album ini, termasuk 2 (dua) lagu romantis khas ADA Band.
  • Awal 2004, Rama terkena musibah, mobilnya menabrak dan dirinya luka parah. Kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan, akhirnya membuat Rama juga harus hengkang dari ADA Band. Sepeninggal Rama, ADA Band terpaksa berjalan walau hanya dengan 4 personel. Dibantu beberapa Additional Musicians, pada 2005 ADA Band merilis "Heaven of Love", dan "Romantic Rhapsody" pada awal 2006, serta "Cinema Story" pada pertengahan 2007.
  • Dalam album "Heaven of Love" terdapat 12 lagu baru. Donny berduet dengan Gita Gutawa, putri musisi Erwin Gutawa dalam lagu "Yang Terbaik Bagimu". Sedangkan lagu "Manusia Bodoh" terpilih menjadi single pertama album ini. Video klip "Manusia Bodoh" telah digarap dengan apik oleh Eugine Panji dibawah bendera Human Plus Production. Heaven of Love berhasil mencatat angka penjualan lebih dari 300 ribu kopi dalam waktu lima bulan. Dan mereka berhasil mendapat penghargaan double platinum. Enam bulan kemudian, mereka mendapat penghargaan Quadruple Award atau penghargaan karena mendapat 4x Paltinum (di Indonesia, setiap 150 ribu kaset yang terjual akan mendapat platinum). ADA Band mendapat penghargaan tersebut karena berhasil meraih penjualan 600 ribu kopi.
  • Album "Romantic Rhapsody" berisi 12 lagu yang masih bertemakan cinta. Album ini didukung penuh oleh PT. Softex Indonesia bekerja sama promosi dengan EMI Music Indonesia. Single “Karena Wanita (Ingin Dimengerti)” menampilkan 3 dari belia Disa Oriana, Sabrina Salsabilah dan Kartika Indah Pelapory, para bintang muda film D’Girlz Begins garapan Tengku Firmansyah. Single “Jalan Cahaya” featuring Ubiet bernuansa religius namun tetap menampilkan beat cantik ala ADA Band.
  • Di album "Cinema Story", Ada Band menyuguhkan 12 lagu, 6 di antaranya merupakan lagu terbaru mereka yang dibuat berdasarkan skrip skenario dari film terbaru Multivision Pictures (MVP) yang berjudul “Selamanya”. Lagu 'Nyawa Hidupku' dan 'Akal Sehat' dijadikan single andalan mereka di album ini.
  • Album 2008 berjudul "Harmonius". Berisi 11 lagu baru dengan hits single "Baiknya". Tapi pada album terbaru ini, lagi-lagi Ada Band harus kehilangan satu personil lagi yaitu Khrisna Balagita. Walaupun Ada Band tetap menyajikan lagu-lagu romantis, rasanya masih ada yang kurang sepeninggal Khrisna dari Ada Band.
  • Album terbaru Ada Band di tahun 2009 ini berjudul "Mystery of Musical". Berisi 7 lagu baru dan 5 lagu yang diambil dari album "Cinema Story" dan "Harmonious". Dengan single PEMUJAMU. Meskipun cuma bertiga, band ini masih mampu menghadirkan musik yang bertema cinta dengan genre yang berbeda dari album-album sebelumnya.
Westlife
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Westlife
Westlifetour33.jpg
Latar belakang
Asal Dublin dam Sligo, Irlandia
Genre Pop
Tahun aktif 1998–sekarang
Perusahaan rekaman Sony BMG, RCA, Syco Music, Arista
Situs web www.westlife.com
Anggota
Nicky Byrne
Kian Egan
Mark Feehily
Shane Filan
Mantan anggota
Bryan McFadden (1998-2004)

Westlife adalah sebuah grup musik dari Irlandia yang beranggotakan Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne, dan Mark Feehily. Satu anggota lainnya, Bryan McFadden, keluar pada 9 Maret 2004 agar dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk kehidupan keluarganya dengan mantan anggota Atomic Kitten, Kerry Katona, meski mereka kemudian berpisah dan dia mengganti ejaan nama depannya menjadi 'Brian'.

Band ini terbukti sukses di Irlandia dan Britania Raya, dengan keberhasilannya mencetak 13 single nomor satu antara tahun 1999 dan 2005, antara lain:

* "Swear It Again" (1999)
* "If I Let You Go" (1999)
* "Flying Without Wings", dengan BoA (dimuat di lagu tema film Pokémon 2000) (1999)
* "I Have A Dream"/"Seasons In The Sun" (cover dari ABBA dan Terry Jacks) (1999)
* "Fool Again" (2000)
* "Against All Odds (Take A Look At Me Now)" (duet dengan Mariah Carey) (cover dari Phil Collins) (2000)
* "My Love" (2000)
* "Uptown Girl" (cover dari Billy Joel) (2001)
* "Queen Of My Heart" (2001)
* "World of Our Own" (2002)
* "Unbreakable" (2002)
* "Mandy" (cover dari Barry Manilow) (2003)
* "You Raise Me Up" (2005)

Tidak semua single yang mereka buat mencapai peringkat pertama di tangga lagu Britania Raya:

* "What Makes a Man" (2000) #2
* "Bop Bop Baby" (2002) #5
* "Tonight/Miss You Nights" (2003) #3
* "Hey Whatever" (2003) #4
* "Obvious" (2004) #3

Westlife juga empat kali berturut-turut memenangkan penghargaan "Record of the Year" ITV dengan single mereka "Flying Without Wings", "My Love", "Mandy", dan "You Raise Me Up".

Westlife tidak berhasil menembus industri permusikan di Amerika Serikat, walaupun single perdana mereka, "Swear it Again", pada waktu itu cukup populer di radio dan MTV AS. Pada acara MTV TRL, video klip "Swear it Again" pernah diminta beberapa kali, dan masuk pada chart "hot 100" di salah satu majalah di AS (Billboard Magazine) edisi musim panas di urutan ke-20.

Hingga kini mereka belum berhasil meraih kesuksesan serupa di AS. Album debut mereka gagal setelah dirilis pada 2000 dan itulah satu-satunya album mereka yang dirilis di sana. Hal tersebut tidak berarti tidak ada perkembangan fans Westlife di sana. Band ini juga sangat terkenal di Asia, Eropa, Australia, dan beberapa negara di Amerika selain AS.

Seperti boyband lainnya, album-album mereka ditujukan kepada para remaja perempuan, walaupun ada juga fan mereka yang pria (kurang lebih sebesar 20% fan dari Westlife adalah pria). Beberapa kali Westlife pernah tampil di beberapa tempat komunitas gay. Pada tanggal 19 Agustus 2005 salah satu anggota band mereka, Mark Feehily, menyatakan dirinya seorang gay kepada publik serta keberadaannya menjalin hubungan dengan seorang mantan anggota grup musik V bernama Kevin McDaid.

Zaman Klasik (Musik)

Sejarah musik klasik Barat
Zaman Pertengahan (476 – 1450)
Zaman Renaisans (1450 – 1600)
Zaman Barok (1600 – 1750)
Zaman Klasik (1740 – 1830)
Zaman Romantik (1815 – 1910)
Abad ke-20 (1900 – 2000)
Abad ke-21 (2001 – sekarang)

Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19. Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.

Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik. Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.


Ciri Musik Pada Zaman Klasik


1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo).

2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).

3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.

4. Pemakaian akord 3 nada.

150 Album Indonesia Terbaik Majalah Rolling Stone

Sampul Majalah Rolling Stone Indonesia Edisi #32 Desember 2007.

150 Album Indonesia Terbaik Majalah Rolling Stone adalah daftar album-album musik Indonesia yang menjadi pilihan Majalah Rolling Stones Indonesia sebagai 150 album musik Indonesia Terbaik Sepanjang Masa. Daftar ini diterbitkan dalam Majalah Rolling Stone Indonesia edisi #32 Desember 2007. [1][2]

Daftar ini digodok dan disusun oleh empat kontributor Majalah Rolling Stone Indonesia, yaitu Denny MR (wartawan senior), Denny Sakrie (pengamat musik senior dan kolektor musik), David Tarigan (pendiri Aksara Records, kolektor musik) dan Theodore KS (pengamat musik senior). Daftar yang mereka susun dan terbitkan tersebut menuai berbagai macam kritik dan kontroversi dari para penggemar musik di Indonesia. [3] [4]

Daftar lengkap

Posisi Tahun rilis Album Artis Label Rekaman
1 1977 Badai Pasti Berlalu Chrisye dkk. Irama Mas
2 1976 Guruh Gipsy Guruh Gipsy Guruh Gipsy
3 1978 Lomba Cipta Lagu Remaja 1978 (kompilasi) DD Record
4 1969 Dheg Dheg Plas Koes Plus Melody
5 1991 Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy) Slank Project Q
6 1967 To The So Called The Guilties Koes Bersaudara Mesra Records
7 1975 Api Asmara Rien Djamain Hidayat
8 1989 Swami Swami Airo Production
9 1994 4 Through The Sap PAS Nova / Sap
10 1977 Ken Arok Harry Roesli Eterna Record
11 1974 Begadang Oma Irama Yukawi
12 1977 Yopie Item & Idris Sardi Live Yopie Item & Idris Sardi Pramaqua
13 1979 Musik Saya Adalah Saya Yockie Soerjoprajogo Musica Studio's
14 1964 Koes Bersaudara Koes Bersaudara Irama Records
15 1992 Roxx Roxx Blackboard
16 1996 Pure Saturday Pure Saturday Bacott / Ceepee
17 1980 Sakura Fariz RM Akurama
18 1960 Lagu Gumarang Jang Terkenal Orkes Gumarang Mesra Records
19 1971 Trio Bimbo 1971 Trio Bimbo Polydor
20 1965 Jang Pertama Dara Puspita Mesra Records
21 1970 Koes Plus Volume 2 Koes Plus Dimitra
22 1998 Naif Naif Bulletin Records
23 1979 Camellia I Ebiet G. Ade Jackson Records
24 1984 Citra Ceria Vina Panduwinata Jackson Records
25 1969 Si Djampang Benjamin S. Melody
26 1997 Terbaik Terbaik Dewa19 Aquarius Musikindo
27 1981 Sarjana Muda Iwan Fals Musica Studio's
28 1979 Kebyar Kebyar Gombloh Golden Hand
29 1991 Kedua Kla Project Pro Sound
30 1971 Koes Plus Volume 4 Koes Plus Mesra Records
31 1985 Tangan Tangan Setan Nicky Astria AMK Records
32 1961 Semalam Di Malaya Saiful Bahri Irama Records
33 1999 Sheila On 7 Sheila On 7 Sony Music
34 1973 Philosophy Gang Harry Roesli's Gang Lion Record
35 1981 Hotel Van Vincente Transs Akurama
36 1977 Giant On The Move Giant Steps RM Recording
37 1964 Oslan Husein Oslan Husein Irama Records
38 1971 Koes Plus Volume 5 Koes Plus Mesra Records
39 1978 Pemuda Chaseiro Musica Studio's
40 2005 Centralismo SORE Aksara Records
41 2000 Reborn Indra Lesmana BMG
42 1976 Nyanyian Fajar Leo Kristi Golden Hand
43 1976 God Bless God Bless Pramaqua
44 1978 Di Batas Angan Angan Keenan Nasution Irama Records
45 1978 Duo Kribo Original Soundtrack Duo Kribo Musica Studio's
46 1995 Dunia GIGI Union Artist
47 1957 Papaja Mangga Pisang Jambu (kompilasi) Irama Records
48 1977 Musim Bunga Franky & Jane Jackson Records
49 1981 Indahnya Sepi Candra Darusman Irama Tara
50 1978 Jurang Pemisah Yockie Soerjoprajogo Pramaqua
51 1978 Sabda alam Chrisye Musica Studio's
52 1966 Doa Ibu Titiek Puspa Irama
53 1976 Titik Api Harry Roesli Aktuil
54 1981 Panggung Perak Fariz RM Akurama
55 2001 Sesuatu Yang Tertunda PADI Sony Music
56 1991 Kampungan Slank Project Q
57 1979 Puspa Indah Chrisye Musica Studio's
58 0000 Kisah Pasar Baru Bing Slamet Irama
59 2003 My Diary Mocca Fast Forward Record
60 1987 Krakatau Krakatau Bulletin Records
61 2001 Megaloblast Koil Apocalyse
62 1963 Eka Sapta Eka Sapta Bali Records
63 1962 Bubi Chen And His Fabulous 5 Bubi Chen Irama
64 1990 Kantata Takwa Kantata Airo Production
65 1995 Netral Netral Bulletin Records
66 1979 Kemarau New Rollies Musica Studio's
67 1989 Mata Dewa Iwan Fals Airo Production
68 1988 Semut Hitam God Bless Logiss Records
69 1994 Orang Gila Iwan Fals Harpa
70 1979 Alam Raya Abbhama Tala & Co.
71 1989 Living In The Western World Fariz RM Grammy
72 2003 Titik Cerah Naif Bulletin Records
73 1972 The Rollies The Rollies Remaco
74 1978 Bahtera Asmara Andi Meriem Matalatta Musica Studio's
75 1985 Aku Pasti Datang Utha Likumahuwa Jackson Record
76 1976 Manisku Broery Pesolima Hidayat
77 2002 Rumah Ke Tujuh Indra Lesmana BMG
78 1990 Melayang January Christy Aquarius Musikindo / Pro Sound
79 1986 Pasti Karimata Pro Sound
80 1984 Intermezzo Dian Pramana Poetra Jackson Records
81 1973 Sign Of Love The Rollies Purnama
82 1983 Resesi Chrisye Musica Studio's
83 1991 Bulan Di Asia Java Jazz Union Artist / Jamz
84 2005 White Shoes & The Couples Company White Shoes & The Couples Company Aksara Records
85 1978 Nadia & Atmospheer Lemon Tree's Anno '69 Golden Hand
86 1999 Discus 1st Discus Mellow Record
87 2000 Interaksi Humania EMI / Swarabumi
88 1977 Noor Bersaudara Noor Bersaudara Hidayat
89 1992 The Beast EdanE Airo
90 1986 Aku Sayang Kamu! Iwan Fals Musica Studio's
91 1993 Kidnap Katrina Kidnap Katrina Program Records
92 1976 Barong's Barong's Band Nirwana
93 1991 Jézz Karimata Aquarius Musikindo
94 1973 Ghede Chokra's Shark Move Shark Move
95 1987 Festival Lagu Populer Indonesia 1987 (kompilasi) Bulletin Records
96 2000 Bintang Lima Dewa Aquarius Musikindo
97 1986 Gempita Dalam Dada Harvey Malaiholo Billboard
98 1997 Andai Aku Besar Nanti Sherina Ceepee
99 1979 Rara Ragadi Rara Ragadi Duba Record
100 1983 Produk Hijau WOW! Venus Records
101 1995 In (No) Sensation PAS Aquarius Musikindo
102 1999 Baur Simak Dialog Chico & Ira / Aquarius Musikindo
103 1969 The Rollies The Rollies Popsound / Phillips
104 1982 Trapesium Symphony Akurama
105 2004 Matraman The Upstairs Sirkus Records
106 1997 MK II Puppen Distorsi
107 2004 JKT:SKRG (kompilasi) Aksara Records
108 1976 Pahama Vol.1 Pahama Bimbo Recording System
109 1997 Kubik Kubik Target Pro
110 2003 Save My Soul PADI Sony Music
111 2003 The Brandals The Brandals Sirkus Records
112 2006 V2.05 The Adams Aksara Records
113 2006 Beyond Coma And Despair Burgerkill Revolt
114 2005 1st Maliq & D'Essentials Sould Out / Warner Music Indonesia
115 1997 Masaindahbangetsekalipisan (kompilasi) 40.1.24
116 2004 Bintang di Surga Peterpan Musica Studio's
117 1993 Ku Ingin Kembali Iwa K Musica Studio's
118 1988 Ekspresi Titi Dwijayati Granada
119 1994 Cerita Cinta Kahitna Musica Studio's
120 1997 Keajaiban REZA Aquarius Musikindo
121 2003 Keseimbangan Ari Lasso Aquarius Musikindo
122 2004 High Octane Rock Seringai Parau / Resswara
123 1989 10 Finalis Festival Rock Se-Indonesia Ke V (kompilasi) Logiss Records
124 2006 Tha Nekrophone Dayz (Remnants & Traces From The Years Worth Living) Homicide Subciety
125 1995 Getah Getah Hemagita / WEA
126 1986 Makara Makara Prosound
127 1986 Suara Persaudaraan (kompilasi) Aquarius Musikindo
128 2004 Love and Turbo Action Goodnight Electric HFMF / Aksara Records
129 1979 Pancaran Sinar Petromak Pancaran Sinar Petromak DD Records
130 1992 Behind The 8th Ball Rotor Airo
131 1991 Ta'kan Guest Band Union Artist
132 1964 Teluk Bayur Ernie Djohan Remaco
133 1997 Buaya Ska Waiting Room Waiting Room Records
134 1980 Orexas Remi Sylado Duba
135 1997 Potret II Potret Aquarius Musikindo
136 1991 Power One Power Metal Logiss Records
137 2006 Kembali Berdansa Shaggydog Pops
138 1996 17 th Ke Atas Flowers Aquarius Musikindo
139 1997 Insting Psiko & Harmony Plastik Bulletin Records
140 1997 Waktu Hijau Dulu Cherry Bombshell Bulletin Records
141 1987 Kasmaran Elfa's Singers Team Records
142 1995 Bidadari Andre Hehanusa Warna Musik
143 2001 Rasa Baru Cokelat Sony Music
144 1963 Balonku Eno & Adi Irama
145 1994 Anak Pantai Imanez Aquarius Musikindo
146 1998 Melly Melly Goeslaw Aquarius Musikindo
147 1993 Albumnya Oppie Oppie Musica Studio's
148 1999 Ku Ingin The Groove Sony Music
149 2002 Kuta Rock City Superman Is Dead Sony Music
150 1999 Ska-Phobia Tipe-X Pops